Monday, July 29, 2013

Ramadhan Bercerita-19: Berbuka Bersama Makna

Kemarin aku buka bersama teman teman @standupindo_mlg. Tempat berbuka nya jauh di kabupaten Malang, sedangkan rumahku di Malang kota, jadi aku kesana naik jet pribadi, merknya Revo. Maklum orang kaya, didalem pesawat pun cemilanku mewah, indomie remuk. Rencananya kami nanti berangkat sendiri sendiri, terus ketemuan diperbatasan Malang kota dengan kabupaten. Benar saja, aku telat... pas nyampe disana uda banyak temen yang uda nunggu aku dari sewindu yang lalu. Aku merasa kotor...

Selesai berkumpul, kami beranjak kerumah ketua @standupindo_MLG tak tauh dari situ. Kira kira jaraknya 3 mill. Kami menaiki gunung, melewati lembah, dan bertemu ninja hatori. Btw, ninja hatori sekarang sudah masuk islam, dia pake gamis. Akhirnya kami tiba dirumah ketua dan waktu adzan masih cukup lama. Mau adzan sendiri, tapi sungkan sama warga, takut dibakar hidup hidup. Teman teman pada bercengkrama, maklum sudah lama gak bertemu, yang dulu lucu ternyata pas ngomong makin lucu ddan yang dulu gak lucu seekarang makin gak lucu. Gak move on. Yap..itu aku.


Ternyata, ada acara ke panti asuhan. Memberi bantuan sebagian rejeki berupa uang dan sembako. Semua naik motor, cuman "tetua"nya pake mobil.Melihat celah kosong dimobil, aku berniat numpang, ternyata boleh. Alhamdulillah, aku duduk dibagasi. Panti asuhannya aku lupa namanya, yang jelas di daerah Wagir,Malang.  Sebelum mencapai panti asuhan, kami membeli sembakonya di pasar sekitar situ. Setelah hina duduk dibagasi, aku akhirnya duduk di jok paling belakang bersama Ryan. Para "tetua" turun semua untuk beli sembako, dan jrengg...jrengg... aku awkward moment dudu berdua bersama Ryan di mobil. Pada canggung, aku takut tiba tiba Ryan bilang, "Riz, aku suka kamu, jadilah pacarku". WHAT????

Setelah selesai perjalanan dilanjutkan, 10 menit kira kira kami sampe tujuan. Sebenernya panti asuhan dan panti jompo adalah tempat yang aku hindari untuk di kunjungi, soalnya aku gampang terharu, baru masuk pagar uda mau nangis. Aku memang lelaki tak bertulang belakang. Huhuhu.... tapi kemarin pas sampek pagar aku gak nangis. Pas salaman sama pengasuhnya gak nangis. Pas duduk bareng anak yatim aku mulai mau nangis, tapi aku tahan, selama satu detik, detik kedua aku nangis. Kasian aja, lihat anak kecil yang begitu lugu, kehilangan orang tuanya. Dan aku mulai membayangkan yang tidak tidak. Seperti bagaimana mereka waktu hari ibu, disaat semua anak mengucapkan kasih sayang keibu, mereka mengucapkan doa ditengah gundukan tanah berbunga melati. Bagaimana yang kehilangan ayahnya, waktu dia berantem, lawan nya nangis terus manggil ayahnya, kalau mereka nangis cuman bisa memanggil pengasuhnya, untuk duduk berdua dan disalah salahkan ayah temannya. Bagaimana mereka bisa sekuat itu tidak bisa bercengkrama dengan kedua orang tuanya. Aku menangis, setelah membanyangkan menempatkan diri ke anak yatim ini. Maklum aku juga pernah kehilangan.

Aku berpindah tempat duduk. Dan ternyata air mata makin deres, waktu mereka melantunkan Shalawat Nabi. Aku terharu sampe mau berak dicelana. Akhirnya berhasil aku tahan, aku uda gak nangis. Acara selesai, tapi.... anak yatimnya keliling menyalami kami. Huwaaaa... aku nangis lagi, semakin misek misek. Aku memilih menghadap jendela dan memilih gak bersalaman dengan mereka. Takut tambah deres nangisnya, trus nanti pingsan terus, pas diangkat temen temen ada kuning kuning dibelakang celana. Aku takut hina. Oh ya, temen temen sbagian tau kalau waktu itu aku nangis, aku cuek aja tapi, laki laki pasti akan menangis kalau ada yang menyentuh lubuknya kok. Hahahha... ini pembelaan.

Kami pulang ke rumah ketua. Di perjalanan , dengan polosnya, sang ketua bilang ," Riz, kenapa kamu di panti tadi nangis, apa yang memuatmu ketawa?" Huwaa.... aku nangis dibilang ketawa, nanti aku ketawa mungkin dibilang ngaji. Aneh...

Sampai rumah ketua semua mempersiapkan berbuka, dan tak lama adzan berkumandang, takjil manis pun dibagi rata kesemuanya. Yap... ini buka bersama temen yang paling mengena buat aku ditahun ini. Aku bisa belajar, dari kunjungan ke panti asuhan tadi. Bahwa kalau kita mengeluh karna sedih ada orang yang jauh lebih sedih dari pada kita, jika kita terlena karna tawa bahagia ada orang yang jauh lebih bahagia disana, jadi bertingkahlah sebagaimana mestinya. Terimakasih...

No comments:

Post a Comment