Thursday, January 3, 2013

Anak Kost part1


Jadi anak kost itu seperti ngelukis kentut, susahnya setengah mati. Apalagi anak kost dari luar kota, itu ibarat kamu di suruh ngelukis kentut orang lain pake mata tertutup. Susah kan, iya gak usah di bayangin juga kali. Masuk tempat baru dimana kita akan menetap lama di sana itu adaptasinya sulit banget, karena kita bukan Ki Kusumo yang hidup di dua alam, alam gaib dan alam barzah. Tapi, itu jadi sebuah keharusan kalau kita mau cari pengalaman. Aku sendiri bukan anak kost sih, tapi anak haram! Oke mama, aku bercanda. Aku bukan anak kost tapi pernah dulu pernah niat jadi anak kost, iya, seenggaknya uda niat.

Permasalahan pertama yang di hadapi anak kost itu soal adaptasi. Pasti,kalian pernah temen kalian ngomong ‘loe gue’ nah itu pasti dari Jakarta. Kalau ada yang ngomong ‘kowe cah endi’ pasti dari Kediri dan sekitarnya. Kalau ada yang ngomong ‘kimochi kimochi ah ah..’ itu pasti ABG salah gaul. Tapi, gak ada yang lebih aneh selain kita mendengar teman yang adaptasinya MAKSA. Misalnya, ada temen kamu yang mukanya ndeso-able tapi ngomong ‘loe gue’ dan parahnya dia MEDOK. Maksa banget, itu mirip kaya Olga di paksa main film The Raid 2, jadi kakaknya Mad Dog yang salah gaul dan harus membunuh iko uwais. Bayangin, apa coba senjata Olga? Mungkinkah dia mengeluarkan jurus:

                                “Tendangan terDahyaaaaattttt !!”           
                                “Pukulan ngoondekkkkkk !!”
                                “Jurus seribu bayangan ALAYYY!!!” dan munculah seribu bayangan berponi.
Eh, tapi ada olgalovers gak nih yang baca? Ini becanda, maaf. Yauda, follow aja @Olgamenyemenye.

3 tips untuk kalian kalau tiba tiba ketemu teman baru yang adaptasinya maksa. Pertama, hargai dia bicara dengan mendengarkan, kalau perlu sambil ngangguk ngangguk, biar dia kira kita paham apa yang dia bicarakan, iya pura pura aja sih. Kedua, mulai tunjukan kalau kalian mulai risih dengan gaya adaptasinya. Misalnya, waktu dia bicara, mulailah dengan garuk garuk pantat. Kalau dia masih belum merasa bersalah, mulailah dengan salto di depannya. Kalau dia masih gak ‘KERASA’ garuk biji nya, kalau perlu garuk pakai cas BB, biar lebih elegan aja sih. Ketiga, kalau dia sudah merasa kalau gayanya itu maksa dan dia tersinggung, itu salah kalian, saya gak tanggung jawab.
                
Eh, ngomong ngomong, dari tadi itu masih permasalahan pertama sebagai anak kost sih. Tunggu tulisan berikutnya, ya kalau ada yang mau nunggu juga sih. *tiba tiba menghilang* ....wuzzzz *muncul lagi* jangan lupa follow twitter saya @Luaposeh, sekian.
                

1 comment:

  1. sumpah. penulis semprul. hancuk! buat aku ngakak pagi2. keep write! aku tunggu tulisan-tulisan berikutnya :)

    ReplyDelete