Hari ini sangat random. Di mulai dengan bangun pagi yang aneh, baru aja beranjak dari kasur, uda di tantangin sepupu main PS Smackdown. Uda gitu di suruh pakai yang cewek, katanta " muka menentukan karakter pemain ". Padahal kalian tau, mukaku cowok banget. Mirip bunda Dorce waktu pake sarung. Dulu.... uda gitu waktu main PS, aku di suruh lawan sepupuku single, dan dia memakai pemain The Undertaker. Ini kan gak adil, ibaratnya kalau di suruh balapan dia pakai Yamaha dan aku pakai Happy, pretelan, masih pakai listrik pula. Jauh.... berhubung aku lawan anak kecil, aku mau aja. Aku maen pakai mata tertutup, kaki tangan terikat, mirip orang mau di eksekusi mati sih. Waktu itu, pemain dia aku pukul pakai pemain ku, tapi kata dia aku curang soalnya beraninya lawan anak kecil (red. dia) . Bzzzztttt... lha kan yang ngajak situ, malah marah sendiri. Aku coba berpikir positif, mungkin sepupuku 10 tahun cowok itu sedang menopause, kasian.
Akhirnya aku mandi, tidak lupa menggosok gigi, lalu tidur lagi. 3 caturwulan kemudian, aku bangun. Aku berangkat kulaih. Sampek kampus, gak dapet parkir. Aku ngambek, dan nulis diary di sepucuk kertas bekas "gorengan". Tapi aku gak telat, soalnya ada yang lebih telat, iya siapa lagi kalau bukan dosen. Saat itu pelajaran tentang akuntansi. Aku di ajari cara cara "jelek" nya akuntansi. Misalnya bagaimana cara mengemplang pajak, cara memendekan rasio pajak, cara unfollow temen tanpa ketauan. Semua di ajari deh. Jangan negatif dulu, memang analoginya seperti ini. Jikalau kita kepingin menjadi dukun ilmu putih, kudulah kita belajar ilmu hitam terlebih dahulu. Nah, tulisan barusan itu terpikirkan berdasarkan kutipan dari kitam sutasoma. Selesai kuliah aku ke stasiun kota baru, untuk belikan tiket pulang pacar.
Sampai di stasiun, tiba tiba merasa ada yang salah. Benar saja, tiba tiba muncul ibu ibu random di depan muka. Dia tanya ke aku, " Mas, kalau kereta ke Surabaya, bisa kan beli di sini?" seketika aku koma mendengar ucapan itu. Mungkin ibu ini di DO dari madrasah nya, jelas jelas stasiun, ya jual tiket kereta lah. Setelah aku jawab dengan sopan, ibu itu pergi, aku pun mengantri. Sebagai warga negara yang taat, aku antri sesuai barisan. Walaupun sih, antriannya panjang, mirip pembagian sembako pas imlek di Klenteng. 15 menit mengantri, akhirnya aku uda sampek di urutan 5 dari depan loket. Perasaan ku tiba tiba gak enak lagi, tiba tiba merinding, JEDARRRRRRR...... ibu ibu random menyerobot barisan di depan ku ternyata. Andai aku John Cena pemain gulat, uda aku SmackDown dia, lalu ku hitung sampai 3.
Tanpa banyak basa basi ibu ibu random itu aku usir, dengan alasan kasian yang belakang. Padahal dalem hati sih dendam pribadi. Apa yang terjadi, asal kalian tau, dia malah titip tiket ke aku, 3 lembar!!!! aku koma lagi. Berhubung aku lihat dia bawa anak kecil, yauda aku bantuin aja, itung itung nolong IBLIS masuk surga. Sampai depan loket aku pesenin tiket ibu random tadi, dan aku pesen tiket ku sendiri juga. Tapi, tiket buat ibu random itu sudah habis. MUAHAHAHAHAHHAA..... aku ketawa dalem hati. Sampai depan ibu random, aku bilang kalau tiket dia habis, dan yang dia lakukan adalah.... CUEK! sepertinya adalagi daftar manusia yang kubenci selain Andhika bekas kangen band.
Sampek rumah aku istirahat. Masih ketawa inget kejadian ibu random, tapi tawa itu seketika menjadi tangis saat aku tau ternyata tiket ku salah jadwal. Pesan moral yang bisa di ambil hari ini adalah jangan sesekali tidur dengan celana dalam terbalik, atau hari kalian akan random.
Sekian. Yang uda baca silahkan koment, atau follow yaa :))
sangat random! sampek pusing bacanya haha -__-
ReplyDeleteHahahha, thank uda mampir broo XD
Deletejadi ini cerita tentang apa? haha serius deh aku gak ngerti
ReplyDeleteHahahaha, just story :D
Delete