Cinta. Banyak orang yang sering bertanya tanya
dalam pikiranya, apasih cinta itu?. Inilah saat yang tepat, untuk aku nulis
tentang cinta. Jujur, sebenernya aku jijik nulis ini because it’s too serious to me. Tapi, yaa tidak bisa di pungkiri
kalau cinta itu memang ada dan nyata. Ini tulisan ku soal cinta pada pasangan
kita, bukan pada orang tua atau Tuhan karena masing masing beda defenisinya.
Ada yang bilang kalau cinta itu perasaan sayang
kita pada seseorang lainya. Padahal, kalau menurut ku antara sayang dan cinta
itu beda. Kalau sayang, itu perasaan dimana kita akan menjaga dan berusaha tak
menyakiti perasaan orang yang kita sayang. Sedangkan cinta itu, sampai sejauh
ini masih belum ada kata yang pas, untuk mendefenisikannya.
Ada juga yang
bilang kalau cinta itu warna merah hati atau pink, dimana setiap orang yang
merasakan cinta selalu berseri seri setiap waktu, setiap detiknya, seperti
merah hati tentunya. Dan tetep, menurut ku cinta itu bukan merah hati tapi
warna abu abu. Abu abu, dia tidak hitam dan tidak putih. Dia tidak seterang
warna lainya, dia sederhana. Dia cukup campuran warna hitam dan putih yang
seimbang. Tapi dia juga tidak pasti, tergantung dari sisi cahaya orang yang
melihatnya. Kalau kita lihat satu sisi saja, dia akan nampak hitam dan kalau
dari isi lainya dia akan nampak sebaliknya. Jadi, hitam itu artinya salah dan
putih adalah benar. Kita sulit membedakan antara benar dan salah kalau sedang
di landa cinta, karna kita abu abu. Tapi jangan lupa, tergantung sisi kita
melihatnya, abu abu akan nampak beda kalau di beri sedikit cahaya. Dan cahaya
itu adalah Mood kita sendiri saat
melihat cinta.
Juga ada yang
bilang kalau cinta itu buta. Kalau cinta itu buta, tentunya kita akan
serampangan atau sembarangan dalam menjalaninya. Baik benar atau buruk kita
akan tetep ngelakuinya. Tapi, menurutku defenisi yang satu ini yang paling
munafik. Ya, paling munafik. Sebenarnya, waktu kita di landa cinta kita mampu
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, tapi kita merasa takut sendiri
atas perasaan kita. Kita mampu membedakan itu semua, kita mampu membedakanya,
kita mampu berjalan lurus di atasnya tapi sekali lagi, kita takut untuk
mengutarakan dan berjalan lurus di atasnya. Jadi sekali lagi, kembali ke point
di atas tadi kalau cinta itu abu abu dan butuh sedikit cahaya untuk melihat lebih jelasnya.
Dan, kalau ada
yang bertanya ke aku tentang cinta yang se jujur jujurnya maka aku jawab,”Cinta
itu Dia, dan dia itu Alwiyah”.
No comments:
Post a Comment