Tuesday, August 7, 2012

Bicara Cinta


                  Cinta. Banyak orang yang sering bertanya tanya dalam pikiranya, apasih cinta itu?. Inilah saat yang tepat, untuk aku nulis tentang cinta. Jujur, sebenernya aku jijik nulis ini because it’s too serious to me. Tapi, yaa tidak bisa di pungkiri kalau cinta itu memang ada dan nyata. Ini tulisan ku soal cinta pada pasangan kita, bukan pada orang tua atau Tuhan karena masing masing beda defenisinya.
      Ada yang bilang kalau cinta itu perasaan sayang kita pada seseorang lainya. Padahal, kalau menurut ku antara sayang dan cinta itu beda. Kalau sayang, itu perasaan dimana kita akan menjaga dan berusaha tak menyakiti perasaan orang yang kita sayang. Sedangkan cinta itu, sampai sejauh ini masih belum ada kata yang pas, untuk mendefenisikannya.
                Ada juga yang bilang kalau cinta itu warna merah hati atau pink, dimana setiap orang yang merasakan cinta selalu berseri seri setiap waktu, setiap detiknya, seperti merah hati tentunya. Dan tetep, menurut ku cinta itu bukan merah hati tapi warna abu abu. Abu abu, dia tidak hitam dan tidak putih. Dia tidak seterang warna lainya, dia sederhana. Dia cukup campuran warna hitam dan putih yang seimbang. Tapi dia juga tidak pasti, tergantung dari sisi cahaya orang yang melihatnya. Kalau kita lihat satu sisi saja, dia akan nampak hitam dan kalau dari isi lainya dia akan nampak sebaliknya. Jadi, hitam itu artinya salah dan putih adalah benar. Kita sulit membedakan antara benar dan salah kalau sedang di landa cinta, karna kita abu abu. Tapi jangan lupa, tergantung sisi kita melihatnya, abu abu akan nampak beda kalau di beri sedikit cahaya. Dan cahaya itu adalah Mood kita sendiri saat melihat cinta.
                Juga ada yang bilang kalau cinta itu buta. Kalau cinta itu buta, tentunya kita akan serampangan atau sembarangan dalam menjalaninya. Baik benar atau buruk kita akan tetep ngelakuinya. Tapi, menurutku defenisi yang satu ini yang paling munafik. Ya, paling munafik. Sebenarnya, waktu kita di landa cinta kita mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, tapi kita merasa takut sendiri atas perasaan kita. Kita mampu membedakan itu semua, kita mampu membedakanya, kita mampu berjalan lurus di atasnya tapi sekali lagi, kita takut untuk mengutarakan dan berjalan lurus di atasnya. Jadi sekali lagi, kembali ke point di atas tadi kalau cinta itu abu abu dan butuh  sedikit cahaya untuk melihat lebih jelasnya.
                Dan, kalau ada yang bertanya ke aku tentang cinta yang se jujur jujurnya maka aku jawab,”Cinta itu Dia, dan dia itu Alwiyah”.

No comments:

Post a Comment